» » Algoritma Baru Facebook Akan Basmi Konten Berita Hoax

Algoritma Baru Facebook Akan Basmi Konten Berita Hoax

Penulis By on Minggu, 05 Maret 2017 | No comments

NGEBLOGNEWS.COM - Banyaknya konten berita hoax atau berita palsu di media sosial menjadi perhatian serius banyak pihak. Facebook sendiri menunjukkan keseriusan itu dengan menggodok sejumlah cara jitu untuk membasmi konten berita hoax.



Tindakan terbaru facebook untuk membasmi konten berita hoax atau berita palsu adalah melakukan perubahan algoritma News Feed agar bisa mendeteksi dan memprioritaskan konten yang dianggap orisinil oleh banyak orang, serta mengabaikan konten yang dianggap spam atau hoax.







Untuk membuat pembaruan tersebut, Facebook terlebih dulu mengategorikan berbagai Pages yang sering membagikan konten berita hoax, artikel dengan judul menipu, atau sering menyembunyikan konten unggahannya. Artikel dari Facebook Pages ini kemudian dipakai sebagai bahan latihan.



Tujuannya agar algoritma Facebook dapat mengenali pola atau ciri-ciri tertentu yang digunakan dalam pembuatan konten berita hoax dalam akun Facebook Pages tersebut. Pola atau ciri khusus itu kemudian didata dan dijadikan bahan perbandingan dengan berbagai artikel yang disebarkan di News Feed.



Dikutip dari laman KompasTekno, Minggu (5/2/2017), jika artikel di News Feed tidak memiliki ciri-ciri konten berita hoax atau berita palsu sebagaimana dipelajari oleh algoritma tersebut, maka artikel itu akan dipromosikan agar dapat dilihat banyak orang.



Sebaliknya, jika mengandung ciri-ciri konten berita hoax atau berita palsu, maka artikel tersebut akan dibuat "ditenggelamkan" di linimasa News Feed, sehingga tidak dilihat banyak orang dan disebarkan.



Dengan cara demikian, Facebook berharap konten berita hoax atau berita palsu yang bertebaran di News Feed semakin berkurang dan tidak menjadi viral.



Sebelumnya, Facebook sempat dituding sebagai salah satu pusat persebaran konten berita hoax atau berita palsu yang menguntungkan dan membantu Donald Trump memenangkan Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat.



Situs raksasa media sosial ini kemudian menanggapinya dengan mengeluarkan rencana penanggulangan konten berita hoax atau berita palsu. Salah satunya adalah bekerja sama dengan organisasi pengecek fakta untuk membubuhkan label peringatan pada setiap artikel di News Feed.
Baca Juga Artikel Terkait Lainnya