FR mengaku pergi ke Jakarta karena diajak RS. Mereka memang berteman karena sama-sama tinggal di Kecamatan Jabung, Lampung Timur. "Kami datang saat siswa kelas XII ujian," kata dia Jumat 24 April 2015.
ilustrasi Begal Motor |
FR dan RS sama-sama mengaku kepada kedua orang tuanya pergi ke Jakarta untuk menghabiskan hari libur. Kebetulan, RS memiliki kakak yang tinggal di Jakarta. Namun, nyatanya, di Jakarta mereka bekerja sebagai pencuri.
FR mengatakan, dia diajari teknik mencuri oleh Sakaria, termasuk teknik untuk meloloskan diri. Beberapa kali, dia diberi kesempatan menjadi eksekutor alias yang mencongkel kendaraan yang hendak dicuri menggunakan letter T. "Saya bisa dapat 300-500 ribu dari satu aksi," kata dia.
Kepala Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Didik Sugiarto mengatakan dua remaja ini memang merupakan rekrutan baru dari Sakaria. Pria asal Lampung ini sudah cukup terkenal di dunia curas dan curat. "Dia residivis. Ini komplotan baru yang dia buat," kata dia.
Dia mengatakan pria yang akhirnya tewas di tangan polisi itu memang sudah membentuk banyak kelompok curas dan curat. Pihaknya sedang melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. "Sedang kami kembangkan jika ada yang berkaitan dengan orang ini," kata dia.
Sakaria tewas ditembus timah panah polisi karena berupaya melawan saat akan ditangkap Jumat dini hari, 24 April 2015. Dia melawan dengan menembakkan senjata api rakitan miliknya ke arah polisi di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat.
Sumber : tempo.co